Friday, November 29, 2013

Review File Management dan File Permission dengan Basic Linux Commands

 
Topik yang akan saya bahas kali ini adalah beberapa command line pada linux shell mengenai manipulasi berkas (File Management) dan kepemilikan / hak akses terhadap suatu berkas (File Permission).
 
Pada manajemen berkas di Linux Shell ada beberapa poin dasar yang perlu diketahui, diantaranya:
 
- Melihat daftar direktori
 
Melihat daftar current direktori : pwd atau ls
ls <direktori>
ls <atribut tambahan>
 
- Menyalin file dan direktori
 
Menyalin file : cp <nama_file><direktori_tujuan>
Menyalin folder : cp -r <nama_file><direktori_tujuan>
 
- Memindahkan file dan direktori
 
Memindahkan file : mv <nama_file><direktori_tujuan>
Memindahkan folder : mv -r <nama_file><direktori_tujuan>
 
- Menghapus file dan direktori
 
Menyalin file : rm <nama_file>
Menyalin folder : rmdir <direktori>
Menyalin folder beserta isinya : rm -r <direktori>
 
- Mencari file dan direktori
 
Mencari berdasarkan nama file : find . -name <"nama_yang dicari">
 
- Membuat file dan direktori
 
Membuat file : touch <nama_file>
Membuat direktori : mkdir <nama_direktori>
 
- Mengkompresi file dan direktori
 
Kompresi dengan gzip : gzip <nama_file/direkori>
Dekompresi dengan gzip : gzip -d <nama_file_kompresi>
Kompresi dengan bzip2 : bzip2 <nama_file/direktori>
Dekompresi dengan bzip2 : bunzip2  <nama_file_kompresi>
 
Pada file permission di linux, umumnya ada tiga jenis pemilik yaitu :
 
- User -> Pemilik file / Pembuat file
- Group -> Grup/Kelompok pemilik file
- Other -> Bukan pemilik file dan bukan grup pula
 
Dan ada tiga jenis hak akses file, yaitu :
 
- Read -> hak akses baca file
- Write -> hak akses tulis file
- Execute -> hak akses mengeksekusi file
 
Untuk melihat hak akses dari suatu file dapat dilihat melalui daftar direktori dan file dengan perintah ls -l di terminal. Maka, akan muncul beberapa list direktori dengan 8 kolom. 
 
Contohnya :
 
drwxrwxr-x  6 dheewaw dheewaw   4096 Nov 26 22:56 workspace
 
Hak akses file / direktori tersebut berada pada kolom pertama pada baris itu, yaitu "dwrxrwxr-x".
 
Format penulisannya terdiri dari 10 karakter. Karakter pertama menunjukkan :
 

d = directory
- = regular file
l = symbolic link
s = Unix domain socket
p = named pipe
c = character device file
b = block device file
 
9 karakter berikutnya dapat dibagi menjadi 3 bagian 3 karakter pertama untuk user, 3 karakter berikutnya untuk group dan 3 karakter berikutnya other, masing - masing 3 karakter dalam setiap pemilik file  mewakili hak akses read, write dan execute dengan symbol berikut :
 
r = read permission
w = write permission
x = execute permission
- = no permission
 
Jadi, baris ini "drwxrwxr-x  6 dheewaw dheewaw   4096 Nov 26 22:56 workspace", berarti workspace adalah sebuah folder dengan hak akses user rwx, group rwx  (bisa read, write dan eksekusi) dan other r-x (tidak bisa write).
 
Untuk mengubah permission dari sebuah file / direktori pada terminal dapat digunakan perintah chmod. Perintah chmod ada dua cara penulisan :
 
- Mode Simbolik
 
Pada mode simbolik format penulisan perintah chmod adalah :
 
chmod <user><operator><hak_akses><file>
 
kolom user, terdiri dari :
 
u -> menunjukkan user/owner
g -> group
o ->other
a -> all
 
kolom operator, terdiri dari :
 
+ -> untuk menambah permission
- -> untuk menghapus permission
= -> untuk mengeset permission menjadi persis jenis permission yang dimasukkan
 
kolom hak akses terdiri dari r, w, dan x beserta kombinasinya.
 
Contoh :
 
- chmod a=rx <nama_file>, menjadi r-xr-xr-x
- chmod ug-x <nama_file>, maka izin file menjadi r--r--r-x
- chmod u+w <nama_file>, maka menjadi rw-r--r-x
 
- Mode Numerik
 
Pada mode numerik, setiap 3 karakter di kolom user, group dan other diwakili oleh angka 0-7. Angka tersebut dapat diperoleh dengan mengkonversi bilangan biner menjadi desimal. Bilangan binernya diisi sesuai format rwx tadi untuk setiap karakternya, contoh :
 
- kolom user : 111 berarti hak aksesnya rwx dengan angka hasil konversinya 7,
- kolom group : 110 berarti hak aksesnya rw- dengan angka hasil konversinya 6,
- kolom other : 001 berarti hak aksesnya --x dengan angka hasil konversinya 1
 
Jadi, untuk mengasilkan hak akses "rwxrw--x", commandnya adalah "chmod 761 <nama_file>"
 
 
 

Monday, October 21, 2013

Perbedaan Processor Intel Pentium dan Intel Core + Jenis Main Memory

 

Perbedaan Processor Intel Pentium dan Intel Core

Intel Pentium dan Intel Core lahir dalam family yang berbeda meskipun dibangun dengan teknologi dasar arsitektur yang sama. Beberapa jenis processor dari keluarga intel pentium diantaranya adalah Pentium Pro (Pentium I), Pentium II, Pentium III dan Pentium 4 serta beberapa jenis dengan embel-embel “pentium” juga termasuk, seperti Pentium D, Pentium M dan Pentium Dual-Core. Sedangkan dari keluarga intel core ada Core Solo, Core Duo, Core 2 Quad, Core i3, Core i5 dan Core i7.

Dari segi kekuatan sudah jelas, jenis processor dari keluarga intel core jauh lebih unggul dibandingkan dengan intel pentium. Dari jumlah core, jumlah transistor tiap core yang kemudian akan berpengaruh pada clockspeed (GHz), lalu besar memori cache, microarchitecture bus dalam corenya, TPD / daya yang dikonsumsi dan jenis socket pada motherboad ditambah lagi seri terbaru intel core memiliki fitur tambahan yaitu hyper threading dan turbo boost sebagai konfigurasi extra.

Hyper threading adalah kemampuan tiap core untuk menangani banyak thread (multithread) sekaligus, umumnya tiap satu core hanya dapat menangani satu thread dalam satu waktu, namun dengan teknologi ini kekuatan processor akan meningkat drastis. Sedangkan turbo boost adalah teknologi yang membuat clockspeed dapat naik turun secara dinamis tergantung keadaan dan kebutuhan  komputer.

Bedanya lagi intel pentium dirancang hanya untuk  mesin berbasis sistem operasi windows, berbeda dengan intel core yang dapat terintegrasi dengan mesin apple versi terbaru.

Untuk spesifikasi detail processor intel sendiri dapat dilihat pada wikipedia. Garis besarnya secara kemampuannya perbedaan processor intel pentium dan intel core adalah pada kecepatan pemrosesan data dan jumlah data yang dapat diproses dalam satu waktu.

Jenis – jenis Main Memory (RAM)

Memori utama merupakan media penyimpanan sementara dalam bentuk array yang disusun word atau byte, kapasitas daya simpannya bisa jutaan susunan. Setiap word atau byte mempunyai alamat tersendiri. Data yang disimpan pada memori utama ini bersifat volatile, artinya data yang disimpan bersifat sementara dan dipertahankan oleh sumber-sumber listrik, apabila sumber listrik dimatikan maka datanya akan hilang. Memori utama digunakan sebagai media penyimpanan data yang berhubungan dengan CPU atau perangkat I/O.

Terdapat beberapa jenis DRAM (Dynamic RAM) yang beredar dipasaran hingga saat ini yaitu :

  • FPM RAM (Fast Page Mode Random Access Memory), adalah RAM yang paling pertama kali ditancapkan pada slot memori 30 pin mainboard komputer, dimana RAM ini dapat kita temui pada komputer type 286 dan 386. Memori jenis ini sudah tidak lagi diproduksi.
  • EDO RAM ( Extended Data Out Random Access Memory), RAM jenis ini memiliki kemampuan yang lebih cepat dalam membaca dan mentransfer data dibandingkan dengan RAM biasa. Slot memori untuk EDO – RAM adalah 72 pin. Bentuk EDO-RAM lebih panjang daripada RAM yaitu bentuk Single Inline Memory Modul (SIMM). Memiliki kecepatan lebih dari 66 Mhz.
  • BEDO RAM (Burst EDO RAM), RAM yang merupakan pengembangan dari EDO RAM yang memiliki kecepatan lebih dari 66 MHz.
  • SD RAM (Synchronous Dynamic Random Access Memory), RAM jenis ini memiliki kemampuan setingkat di atas EDO-RAM. Slot memori untuk SD RAM adalah 168 pin. Bentuk SD RAM adalah Dual Inline Memory Modul (DIMM). Memiliki kecepatan di atas 100 MHz.
  • RD RAM (Rambus Dynamic Random Access Memory), RAM jenis ini memiliki kecepatan sangat tinggi, pertama kali digunakan untuk komputer dengan prosesor Pentium 4. Slot Memori untuk RD RAM adalah 184 pin. Bentuk RD RAM adalah Rate Inline.
  • DDR SDRAM (Double Data Rate Synchronous Dynamic RAM), RAM jenis ini memiliki kecepatan sangat tinggi dengan menggandakan kecepatan SD RAM, dan merupakan RAM yang banyak beredar saat ini. RAM jenis ini mengkonsumsi sedikit power listrik. Slot Memori untuk DDR SDRAM adalah 184 pin, bentuknya adalah RIMM.

image

Jenis-jenis DDR SDRAM hingga saat ini adalah DDR1, DDR2, DDR3. DDR2 secara teori mempunyai data rate 2x dengan spesifikasi yang sama dibanding DDR1. DDR3 juga mempunyai keunggulan dibanding DDR2, seperti bandwidth yang lebih tinggi, latensi yang lebih unggul, performa yang lebih tinggi pada power/daya yg lebih kecil, dan lebih bagus untuk perangkat low-power seperti laptop. Masing-masing jenis RAM tersebut tidak saling kompatibel dan didesign dengan slot yang berbeda.

 

 

 

 

 

Referensi

Pdf dari gapra.filies.wordpress

Mengenal apa itu RAM (Memory) : DDR, DDR2 dan DDR3 SDRAM

What’s the difference between an Intel Core i3, i5 and i7? - pc components, CPUs, intel - Good Gear Guide by PC World Australia

Differences Between Intel Pentium & Intel Core Processors | Business & Entrepreneurship - azcentral.com

State Process Diagram pada Kernel Linux

 

State process diagram adalah abstraksi atau penggambaran alur keadaan proses ketika processor sedang melakukan multiprocessing. Pemodelan diagram status ini dapat membantu mengenai pemahaman terhadap keadaan menajemen proses pada sebuah sistem operasi.

Sebelum kita masuk ke pembahasan state process diagram pada linux, saya akan menjelaskan terlebih dahulu mengenai apa itu process dan thread. Berdasarkan salah satu sumber yang saya dapat, berikut adalah penjelasannya :

Proses adalah program yang berjalan. Setiap proses berjalan secara individual tanpa bisa mempengaruhi proses yang lain secara langsung. Setiap proses itu memiliki alokasi tersendiri di dalam memori dan memiliki proteksi terhadap modifikasi oleh proses lain.

Sedangkan thread adalah kumpulan beberapa proses. Setiap thread berjalan di dalam alamat memori yang sama dengan proses induknya.

Nah, dalam Linux sendiri process dan thread direpresentasikan sebagai hal yang sama. Thread hanya dianggap sebagai sebuah proses yang secara “kebetulan” memiliki alamat memori yang sama.

Dalam diagram proses status / keadaan berikut ini, berlaku untuk proses maupun thread :

 

Linux_Kernel_Process

 

Pada gambar di atas, terdapat lima state process yang digambarkan oleh sistem operasi dengan kernel Linux :

  1. Ready State, yaitu ketika proses sedang merequest untuk diproses oleh processor atau sudah akan dieksekusi, tetapi masih ada proses lain yang sedang dieksekusi.
  2. Execution State, saat proses sedang aktif, berjalan atau sedang dieksekusi processor.
  3. Suspend State, ada juga yang menyebutnya dengan waiting state yaitu keadaan ketika proses sedang menunggu event eksternal dieksekusi terlebih dahulu (biasanya I/O).
  4. Stopped State, proses telah dihentikan melalui proses dari luar (external).
  5. Zombie State, keadaan ketika proses sudah selesai dieksekusi tetapi proses itu masih merefer ke sistem (seperti pointer yang masih menunjuk suatu  alamat memori padahal proses pada alamat memori tersebut sudah selesai).

Sebenarnya model state diagram ada beberapa versi, dan model di atas adalah salah satunya. Ada yang hanya menggambarkan 2 state, 3 state dan 5 state. Berikut adalah contoh state diagram yang paling umum dan dapat diimplementasikan hampir oleh semua sistem operasi menurut William Stalling :

 

400px-Process_states.svg

 

Pada state ini, ada tambahan jenis state yaitu state created (new) dan state swapping (swapped out and waiting dan swapped out and blocked).

Referensi :

Process state - Wikipedia, the free encyclopedia dari Stallings, William (2005). Operating Systems: internals and design principles (5th edition). Prentice Hall.

File pdf dari ww.inf.ufsc.br

Sunday, October 20, 2013

Linux Cheat Sheet



Basic Command
ls menampilkan daftar folder dan file
ls -a menampilkan semua folder dan file termasuk yang tersembunyi
ls –l menampilkan daftar folder dan file beserta authornya
ls dir menampilkan daftar folder dan file pada direktori dir
cd dir pindah direktori ke folder dir
cd .. pindah ke direktori parent-nya
cd~ pindah ke direktori home
pwd menampilkan direktori saat ini
rm file delete file
rm –r dir delete folder secara rekursif (beserta isinya
cp file dir salin file ke folder dir
cp –r dir dir2 salin folder dir ke dir2 secara rekursif (beserta isinya)
mv file file2 rename file menjadi file2
mv file dir pindahkan file ke dir
mkdir dir membuat folder dir
touch create atau update file
cat file membuka file dalam bentuk teks
more file menampilkan konten file
head menampilkan 10 baris pertama dari file
tail menampilkan 10 baris terakhir dari file
Manajemen Proses
ps menampilkan proses yang sedang aktif
ps u menampilkan proses yang sedang aktif spesifik untuk pemakai
ps –a / –u / –x / -aux menampilkan proses yang sedang aktif secara detail
ps -eF menampilkan proses yang sedang aktif beserta hubungan proses parent dan child
ps -eH menampilkan proses yang sedang aktif beserta hubungan proses parent dan child serta letaknya
pstree menampilkan proses yang sedang aktif secara hirarki
top menampilkan semua proses yag sedang berjalan
kill %no_job menghentikan proses berdasarkan no job
kill PID menghentikan proses berdasarkan no PID
pkill app menghentikan proses app
bg menampilkan background proses dan daftar proses yang berhenti
fg menjadikan proses yang paling sering dikerjakan baru2 ini ke foreground
renice no PID mengubah prioritas proses sesuai PID
System Info
uptime menampilkan waktu
date menampilkan tanggal dan wktu saat ini
cal menampilkan kalender
w menampilkan siapa yang sedang online
whoami menampilkan login sebagai siapa
finger user menampilkan informasi user
uname -a menampilkan informasi kernel
cat /proc/cpuinfo menampilkan informasi CPU
cat /proc/meminfo menampilkan informasi memori
mount menampilkan filesystem yang terpasang
lshw menampilkan daftar hardware
lsusb menampilkan daftar perangkat pada port USB yang terpasang
wc file menampilkan jumlah baris, jumlah kata dan ukuran file
man command menampilkan manual suatu command
bc menampilkan kalkulator
df menampikan penggunaan disk
du menampilkan besar ukuran direktori
free menampilkan penggunaan memori dan swap
exit keluar terminal
clear membersihkan tampilan terminal
reboot merestart system
poweroff mematikan system
whereis app menampilkan kemungkinan lokasi app
which app menampilkan app mana yang dieksekusi secara default
Shortcut
ctrl + c menterminasi command
ctrl + z suspend command, di-resume dengan fg untuk foreground dan bg untuk background
ctrl + d log out
ctrl + w menghapus satu kata pada baris saat ini
ctrl + u menghapus semua kata dari awal baris saat ini
ctrl + r menampilkan command baru baru ini
ctrl + k menghaous semua kata sampai akhir baris saat ini
ctrl + e menuju akhir baris
!! mengulang command terakhir
grep mencari suku kata yang sama pada file
locate file mencari semua instansi file
find file mencari file pada direktori yang sedang aktif
Concurrency
sudo mengganti user
su mengganti tipe user menjadi superuser

Sunday, September 22, 2013

Tutorial Instalasi Ubuntu 11.10 [Tanpa Virtual Box]


Bila ingin Ubuntu yang diinstall menjadi sistem operasi utama yang digunakan secara tunggal ataupun dual boot, lebih baik tidak menggunakan virtual box. Ubuntu bisa diinstall melalui live cd ataupun memakai usb flash disk,.. maksudnya flash drive yang digunakan untuk booting.

Untuk menginstalasi dengan media flash drive hal pertama yang harus dilakukan adalah menjadikan flash drive sebagai media booting dengan software tambahan, salah satunya adalah software yang akan dipakai dalam tutorial berikutnya yaitu “unetbootin”…

Download Unetbootin terlebih dahulu (bisa di http://unetbootin.sourceforge.net ), lalu buka program exenya… software ini tidak perlu diinstal dulu (stand alone). Begini tampilan awalnya:

image_thumb71

Sekarang pilih Ubuntu pada kolom distribution (kiri) dan 11.10 Live pada kolom version (kanan).

image_thumb74image_thumb75

Klik “…” (yang kalo di hover ada tulisan select disk image file) untuk browse .iso file dari Ubuntu 11.10 (kiri) select iso filenya (kanan) klik open..

image_thumb76image_thumb77

Pilih flash drive yang ingin di jadikan media booting pada kolom drive..lalu kilk OK..

image_thumb78

Akan muncul jendela peringatan bahwa flash drive akan diformat, pastikan isi flash drive yang sekiranya penting sudah di backup, klik yes to all…tunggu proses sampai selesai.. Kalo sudah selesai UNetbootin akan meminta untuk reboot.. kalo sudah siap menginstal Ubuntu pilih reboot now…

image_thumb79

Setelah reboot, jadikan flash drive media booting…caranya pilih boot menu device saat di bios (pada laptop saya pencet F9), lalu pada boot device (kanan) pilih USB Hard Disk..

image_thumb82image_thumb81

Pilih Install Ubuntu..

image_thumb85

Kemudian langkah instalasi Ubuntu biasa (akan sama seperti instalasi Ubuntu pada virtualbox), namun akan berbeda pada pembagian partisi pada bagian “Installation Type”.. Karena harddisk tidak virtual dan sistem operasi lain yang ada di harddisk akan terbaca (kalo ada)…

image_thumb87

Dalam contoh diatas, komputer saya sudah memiliki sistem operasi windows 7 dan Ubuntu 11.10…
  • Jika memilih opsi 1, sistem operasi Ubuntu yang sudah ada akan dihapus dan diinstal ulang (ditimpa) warning: semua data dalam partisi tempat Ubuntu dsimpan juga akan dihapus semua..
  • Opsi 2, mengupgrade Ubuntu yang sudah ada. Data berupa dokumen, gambar, lagu dan sebagainya akan tetap tersimpan dan bila memungkinkan software yang telah diinstal tidak akan terhapus.. tetapi pengaturan pada Ubuntu yang sudah ada akan dihapus..
  • Opsi 3, memformat seluruh isi hard disk dan menginstal Ubuntu..
  • Opsi 4, kita membuat dan memilih sendiri partisi yang akan dipakai.., pilih something else, klik continue…kemudian akan muncul seperti ini:
image_thumb88

/dev/sda merupakan keseluruhan hard disk yang dalam komputer saya terdiri dari beberapa partisi, yaitu:
  • /dev/sda1, merupakan partisi Sistem Reserved dari bawaan Windows
  • /dev/sda2, drive C:
  • /dev/sda3, drive D:
  • /dev/sda5 dan /dev/sda6 merupakan partisi (kita akan membuat partisi seperti ini) dari sistem operasi Ubuntu yang sudah ada dalam komputer saya…
Hapus partisi yang akan ditempati oleh Ubuntu, dengan mengklik tombol delete pada partisi yang akan diformat tersebut (sebelumnya backup semua data penting yang ada di dalam partisi tersebut) untuk mendapat “freespace”… Kalo mau aman, sebaiknya sebelum memulai sisakan satu partisi dalam keadaan kosong yang nantinya akan digunakan. Dalam tutorial saya menghapus partisi /dev/sda5 dan /dev/sda6 yang merupakan tempat Ubuntu yang sudah ada dalam komputer saya (kalo salah mencet delete pada partisi yang tidak ingin diformat, bisa klik tombol revert untuk mengembalikannya)..

image_thumb90

Setelah itu akan muncul tulisan freespace pada kolom device, pilih freespace lalu klik tombol add..

image_thumb91

Buat partisi “/”, kalo ada pilihannya tipe partisi jadikan primary.. ukuran partisi sisakan sedikit untuk “swap”. Lokasi partisi baru di “beginning” use as “Ext4” dan mount point sebagai “/”, mount point “/” merupakan partisi root, yaitu partisi tertinggi dalam linux..(kalo di windows mah drive C: gitu misalnya), klkik ok.. Partisi ini akan jadi /dev/sda5..

Klik tombol add lagi pada freespace..

image_thumb92

Kemudian buat partisi swap, pindahkan “type for the new partition” dari primary ke logical (partisi tipe primary dibatasi hanya 4 saja dari satu hard disk, dalam laptop saya partisi tipe primary sudah dipakai untuk partisi /dev/sda1, /dev/sda2, /dev/sda3 dan /dev/sda5, kalo partisi primary lebih dari 4, nanti freespacenya jadi “unusable”).

Partisi swap berfungsi untuk digunakan oleh sistem sebagai memori cadangan jika sistem kehabisan memori. Partisi ini juga digunakan untuk menyimpan image ketika melakukan proses "Hibernate". Dengan kata lain, kalo ngga ada partisi swap fungsi “hibernate” ngga akan jalan. Tentukan ukuran partisi swap sesuai keinginan (saran saya jangan terlalu besar) dan pilih swap area pada kolom “use as”…. Klik ok

Sebenarnya selain swap dan “/” ada lagi seperti “/home” yang digunakan untuk menyimpan data-data dan settingan (kalo windows mah drive D:nya) karena dalam tutorial ini “/home” tidak dibuat jadi ibarat windows, drive C: dan D: nya digabung… Opsi-opsi mount point yang lain sifatnya opsional, terserah mau dibuat atau ngga…

Setelah itu Install now dan lanjutkan pengaturan sama seperti instalasi Ubuntu pada bagian Virtual box.


Referensi