Sunday, September 22, 2013

Tutorial Instalasi Ubuntu 11.10 [Tanpa Virtual Box]


Bila ingin Ubuntu yang diinstall menjadi sistem operasi utama yang digunakan secara tunggal ataupun dual boot, lebih baik tidak menggunakan virtual box. Ubuntu bisa diinstall melalui live cd ataupun memakai usb flash disk,.. maksudnya flash drive yang digunakan untuk booting.

Untuk menginstalasi dengan media flash drive hal pertama yang harus dilakukan adalah menjadikan flash drive sebagai media booting dengan software tambahan, salah satunya adalah software yang akan dipakai dalam tutorial berikutnya yaitu “unetbootin”…

Download Unetbootin terlebih dahulu (bisa di http://unetbootin.sourceforge.net ), lalu buka program exenya… software ini tidak perlu diinstal dulu (stand alone). Begini tampilan awalnya:

image_thumb71

Sekarang pilih Ubuntu pada kolom distribution (kiri) dan 11.10 Live pada kolom version (kanan).

image_thumb74image_thumb75

Klik “…” (yang kalo di hover ada tulisan select disk image file) untuk browse .iso file dari Ubuntu 11.10 (kiri) select iso filenya (kanan) klik open..

image_thumb76image_thumb77

Pilih flash drive yang ingin di jadikan media booting pada kolom drive..lalu kilk OK..

image_thumb78

Akan muncul jendela peringatan bahwa flash drive akan diformat, pastikan isi flash drive yang sekiranya penting sudah di backup, klik yes to all…tunggu proses sampai selesai.. Kalo sudah selesai UNetbootin akan meminta untuk reboot.. kalo sudah siap menginstal Ubuntu pilih reboot now…

image_thumb79

Setelah reboot, jadikan flash drive media booting…caranya pilih boot menu device saat di bios (pada laptop saya pencet F9), lalu pada boot device (kanan) pilih USB Hard Disk..

image_thumb82image_thumb81

Pilih Install Ubuntu..

image_thumb85

Kemudian langkah instalasi Ubuntu biasa (akan sama seperti instalasi Ubuntu pada virtualbox), namun akan berbeda pada pembagian partisi pada bagian “Installation Type”.. Karena harddisk tidak virtual dan sistem operasi lain yang ada di harddisk akan terbaca (kalo ada)…

image_thumb87

Dalam contoh diatas, komputer saya sudah memiliki sistem operasi windows 7 dan Ubuntu 11.10…
  • Jika memilih opsi 1, sistem operasi Ubuntu yang sudah ada akan dihapus dan diinstal ulang (ditimpa) warning: semua data dalam partisi tempat Ubuntu dsimpan juga akan dihapus semua..
  • Opsi 2, mengupgrade Ubuntu yang sudah ada. Data berupa dokumen, gambar, lagu dan sebagainya akan tetap tersimpan dan bila memungkinkan software yang telah diinstal tidak akan terhapus.. tetapi pengaturan pada Ubuntu yang sudah ada akan dihapus..
  • Opsi 3, memformat seluruh isi hard disk dan menginstal Ubuntu..
  • Opsi 4, kita membuat dan memilih sendiri partisi yang akan dipakai.., pilih something else, klik continue…kemudian akan muncul seperti ini:
image_thumb88

/dev/sda merupakan keseluruhan hard disk yang dalam komputer saya terdiri dari beberapa partisi, yaitu:
  • /dev/sda1, merupakan partisi Sistem Reserved dari bawaan Windows
  • /dev/sda2, drive C:
  • /dev/sda3, drive D:
  • /dev/sda5 dan /dev/sda6 merupakan partisi (kita akan membuat partisi seperti ini) dari sistem operasi Ubuntu yang sudah ada dalam komputer saya…
Hapus partisi yang akan ditempati oleh Ubuntu, dengan mengklik tombol delete pada partisi yang akan diformat tersebut (sebelumnya backup semua data penting yang ada di dalam partisi tersebut) untuk mendapat “freespace”… Kalo mau aman, sebaiknya sebelum memulai sisakan satu partisi dalam keadaan kosong yang nantinya akan digunakan. Dalam tutorial saya menghapus partisi /dev/sda5 dan /dev/sda6 yang merupakan tempat Ubuntu yang sudah ada dalam komputer saya (kalo salah mencet delete pada partisi yang tidak ingin diformat, bisa klik tombol revert untuk mengembalikannya)..

image_thumb90

Setelah itu akan muncul tulisan freespace pada kolom device, pilih freespace lalu klik tombol add..

image_thumb91

Buat partisi “/”, kalo ada pilihannya tipe partisi jadikan primary.. ukuran partisi sisakan sedikit untuk “swap”. Lokasi partisi baru di “beginning” use as “Ext4” dan mount point sebagai “/”, mount point “/” merupakan partisi root, yaitu partisi tertinggi dalam linux..(kalo di windows mah drive C: gitu misalnya), klkik ok.. Partisi ini akan jadi /dev/sda5..

Klik tombol add lagi pada freespace..

image_thumb92

Kemudian buat partisi swap, pindahkan “type for the new partition” dari primary ke logical (partisi tipe primary dibatasi hanya 4 saja dari satu hard disk, dalam laptop saya partisi tipe primary sudah dipakai untuk partisi /dev/sda1, /dev/sda2, /dev/sda3 dan /dev/sda5, kalo partisi primary lebih dari 4, nanti freespacenya jadi “unusable”).

Partisi swap berfungsi untuk digunakan oleh sistem sebagai memori cadangan jika sistem kehabisan memori. Partisi ini juga digunakan untuk menyimpan image ketika melakukan proses "Hibernate". Dengan kata lain, kalo ngga ada partisi swap fungsi “hibernate” ngga akan jalan. Tentukan ukuran partisi swap sesuai keinginan (saran saya jangan terlalu besar) dan pilih swap area pada kolom “use as”…. Klik ok

Sebenarnya selain swap dan “/” ada lagi seperti “/home” yang digunakan untuk menyimpan data-data dan settingan (kalo windows mah drive D:nya) karena dalam tutorial ini “/home” tidak dibuat jadi ibarat windows, drive C: dan D: nya digabung… Opsi-opsi mount point yang lain sifatnya opsional, terserah mau dibuat atau ngga…

Setelah itu Install now dan lanjutkan pengaturan sama seperti instalasi Ubuntu pada bagian Virtual box.


Referensi

Tutorial Instalasi Ubuntu 11.10 [Dengan Virtual Box]


Hmm…Kali ini saya akan memberikan tutorial mengenai instalasi linux Ubuntu, lebih tepatnya Ubuntu versi 11.10. Pada tutorial kali ini saya lebih memfokuskan terhadap cara instalasi Ubuntu melalui sebuah virtual machine buatan oracle, yaitu virtual box. Apa itu virtual machine? Mungkin ada yang belum tahu, secara teori virtual machine adalah implementasi dari perangkat lunak dari sebuah mesin komputer yang dapat menjalankan program sama seperti layaknya sebuah komputer asli. Artinya, dengan virtual box ini kita dapat menginstall Ubuntu dan menjalankannya pada sistem operasi (contoh : windows) yang sedang berjalan, tanpa booting..simpelnya jalanin linux dalam windows.. Bagaimana caranya?? Langsung aja yuk, berikut langkah-langkahnya:
Bahan-bahan yang diperlukan:
Langkah pertama adalah menginstall virtual box, dalam tutorial saya menggunakan versi 4.04.

image

Setelah virtual box terinstall, buka program tersebut. Tampilan awalnya seperti ini:

image

Kemudian ciptakan mesin virtual baru dengan klik new, setelah muncul wizard pilih next.

image

Ketikkan nama virtual machine, ketika mengetik nama Ubuntu maka pada kolom OS type, Operating Sistem dan Versionnya secara otomatis berubah. Klik next.

image

Alokasikan memori RAM untuk menjalankan virtual box, saran saya kalo memori kamu besarnya 1 gb seperti halnya saya dalam tutorial kali ini, sebaiknya alokasikan memori sebesar yang disarankan (recommend) saja. Tapi, kalo memori kamu besarnya 2 gb ke atas bisa mengalokasikan seperempat dari memori. Contoh memori 4 gb, alokasiinn1 gb aja.. Artinya 1 gb dari memori kamu akan di pakai untuk virtual box kamu dan sisanya 3 gb digunakan untuk sistem operasi yang lagi jalan…gitu

image

Nah, sekarang kita akan membuat harddisk virtual untuk menyimpan OS Ubuntu.. apa sih gunanya bikin harddisk virtual?? Berhubung kita memakai virtual machine, jadi harddisk nya juga virtual selain itu dengan membuat HD virtual ini, kita menjadi lebih mudah dalam menyusun partisi (akan diterangkan pada step selanjutnya)..check boot harddisk, pilih create new harddisk dan pilih next…

image

Akan tampil sebuah welcome wizard (kiri) pilih next. Selanjutnya, pilih tipe harddisk yang akan dibuat, dinamik atau fixed size..untuk perbedaannya disitu sudah ada deskripsinya.. Intinya kalo yang dinamik itu ukuran harddisk bisa melebihi batas yang sudah ditentukan tergantung pemakaian...kalo yang fixed-size tentu saja tidak bisa..ukurannya tetap dan tak bisa bertambah… karena lebih fleksibel pilih yang dinamik,lalu klik next..

imageimage

Tentukan lokasi penyimpanan harddisk virtual dan tentukan kapasitasnya…dalam tutorial ini contohnya buat 8 gb.. Ubuntu 11.10 ini sendiri saja besarnya kira-kira sudah 3,5 gban.. belum buat nyimpen data, pikirkan baik-baik lalu klik next..

image

Informasi data yang sudah dimasukkan akan ditampilkan, pastikan sudah benar.. lalu klik Finish..sekarang kita sudah memiliki harddisk virtual dan virtual machine baru.

imageimage

Sebelum masuk ke tahap instalasi Ubuntu, kita setting dulu sourcenya..pilih setting->storage

imageimage

Klik pada tulisan empty pada kolom storage tree, kemudian pada kolom attributes ada gambar disk diklik dan pilih “Choose a virtual CD/DVD disk file” untuk memilih file .iso dan bagi yang memakai CD pilih drive CD yang ada…

image

Browse image file yang telah disiapkan, klik open (kiri) klik ok (kanan).. Maka, urusan pengaturan dengan vbox selesai, mari kita lanjutkan menuju instalasi Ubuntu…

imageimage

Jalankan virtual machine yang telah dibuat oleh vbox, klik mulai…

image

Setelah, proses loading, akan muncul beberapa jendela informasi mengenai operasi vbox..

image

Pilih bahasanya, dan Install Ubuntu…Kalo yang “Try Ubuntu” itu hanya mencoba menjalankan ubuntu tanpa menginstallnya…

image

Preparing to install Ubuntu…Ubuntu akan mendeteksi space kosong pada drive dan koneksi internet. Check di tanda “Download update” dan atau “install 3rd party software” bila ada koneksi internet…opsi ini bisa di lakukan juga setelah Ubuntu selesai diinstall… Lanjuut, klik continue..

image

Setelah itu, Ubuntu akan mendeteksi sistem operasi yang sudah terdapat dalam drive.. Karena kita memakai virtual drive yang baru dibuat jadi drivenya tentu saja masih kosong, agar tidak sulit melakukan pembagian partisi harddisk pilih yang opsi 1 “Erase disk and Install Ubuntu”.

image

Tunggu proses loading dan isi tempat kamu berada, karena biasanya yang tersedia adalah ibukota, jadi pilih Indonesia (Jakarta) kalo kamu ada di Indonesia…

image

Masuk ke tahap berikutnya, untuk mempersingkat halaman saya masukkan 4 screenshoot sekaligus..hehe.. Pilih keyboard layout kamu, kalo ga tau.. coba pilih “detect keyboard layout” dan ikuti petunjuk yang ada. kalo udah klik continue.. Sekarang, isi data PC milikmu dan klik lagi continue.. Tunggu proses instalasi selesai, sekitar 15 menit atau bahkan lebih… Setelah proses instalasi selesai virtual machine akan meminta untuk restart pilih restart now..

image

Selesai deh..setelah direstart Ubuntu akan bisa dijalankan.. Cukup mudah kan?? Tentu saja, karena menurut saya bagian yang paling sulit dipahami adalah pembagian partisi harddisk secara manual..tapi karena dalam tutorial dilakukan secara otomatis jadi mudah, walaupun harus menghapus seluruh isi harddisk (dalam vbox harddisknya virtual jadi gak masalah)..


Referensi

Sunday, September 8, 2013

Kecerdasan buatan pada transportasi masa depan dengan Google’s Driverless Cars

1103669 – R. Muhamad Dwi Rizki

 

Seringkah terbayang dalam benak pikiran kita akan seperti apa penerapan teknologi di masa depan ?

Berbagai cerita bertemakan science-fiction atau fiksi ilmiah dalam film holywood, anime jepang, novel maupun komik banyak bermunculan sejak era perkembangan ilmu kecerdasan buatan dan komputer. Akibat perkembangan teknologi yang sangat cepat, tidak mustahil teknologi - teknologi dalam cerita tersebut dapat terwujud, bahkan ada beberapa teknologi yang sudah terwujud dan menuju ke arah situ. Contoh eknologi – teknologi dalam cerita tersebut diantaranya adalah teknologi Augmented Reality dengan menjadikan semua peralatan berbentuk virtual, game online dengan pengalaman nyata dalam sebuah simulasi, menggerakan benda sesuka hati dengan sensor tanpa menyentuhnya, penglihatan tembus pandang, mengoperasikan komputer hanya dengan pikiran dan sebagainya.

Ilmu AI (Artificial Intelligence) atau kecerdasan buatan memiliki peranan yang sangat penting dalam membangun teknologi menuju masa depan. Mungkin ada beberapa di antara kalian yang masih belum mengenal AI, sebenarnya apa itu AI ? Menurut pemahaman saya AI atau kecerdasan buatan, secara teknis adalah sebuah cabang ilmu dan teknologi yang bertujuan untuk memberikan intelejensi / kecerdasan pada sebuah benda melalui instalasi program (software) yang memiliki kemampuan untuk problem solving, decision making, thinking, learning dan mengenali pola terhadap environment dengan ruang lingkup permasalahan yang cukup besar. Sampai saat ini teknologi AI sudah banyak diterapkan pada banyak beberapa bidang seperti computer science, finansial, kesehatan, industri, transportasi, telekomunikasi, pengembangan game, robot dan elektronika, musik, penerbangan, militer, dan otomotif. Salah satu teknologi yang akan dijelaskan dalam artikel sederhana ini adalah penerapan kecerdasan buatan pada bidang transportasi.

Menurut pengamatan para ilmuwan beberapa tahun yang lalu, mereka memperkirakan bahwa di masa depan setiap kendaraan yang berlalu lalang di jalan raya tidak akan lagi dikemudikan oleh manusia melainkan dengan kendali otomatis dari setiap kendaraan itu sendiri. Kendaraan tersebut dapat mengambil keputusan sendiri dalam memilih jalur terpendek untuk mencapai tujuan juga mendeteksi adanya kemungkinan bahaya di sekitarnya. Tidak hanya berlaku untuk mobil pribadi, namun berlaku juga pada kendaraan transportasi umum seperti bus, kereta api, kapal laut bahkan pesawat terbang. Dan perkiraan mereka akan segera TERWUJUD..!! Untuk kereta api dan pesawat terbang saya kira saat ini memang sudah ada mode kendali otomatis (autopilot) mengingat jalur yang dilalui dan lalu lintasnya lebih predictable dibandingkan dengan keadaan di jalan raya atau lautan. Namun, seorang masinis dan pilot masih harus mendampingi untuk menghadapi kemungkinan terburuk seperti galat dan perubahan environment yang tidak terduga. Sedangkan untuk masalah di jalan raya, sampai sekarang percobaan dan penelitian tentang mobil tanpa pengemudi (driverless) masih dilakukan, salah satunya yang sedang populer dan memiliki harapan tinggi  adalah driverless cars milik Google. Hal ini menunjukkan bahwa kemungkinan perkiraan para ilmuwan tadi mengenai transportasi di masa depan akan terwujud tidak lama lagi, mengingat perkembangan teknologi yang sangat cepat.

 

Untuk sekedar bayangan, berikut ini adalah gambar sketsa mobil dan komponen – komponen pendukung pada driverless cars milik Google :

google-driverless-car

Pada salah satu mobil percobaannya, bisa kita lihat pada gambar disamping terdapat 4 komponen sensor penting yaitu :

- Video Camera, berfungsi mendeteksi lampu lalu lintas dan berbagai objek bergerak.

- Lidar, sensor yang dapat berotasi untuk men-scan wilayah sekitar dengan radius 60 m.

- Position Estimator menentukan posisi mobil pada map dan menghitung pergerakan saat mobil belok ke samping.

- Distance Sensors terdapat 3 buah pada bumper depan dan 1 buah pada bumper belakang. Sensor ini digunakan untuk memperkirakan jarak dengan berbagai halangan yang ada.

 

 

Selain keempat komponen sensor tersebut sebenarnya ada dua lagi yang penting yang belum disebutkan yaitu teknolgi AI lain dalam kategori searching yaitu GPS dan software / program utama yang terhubung dengan semua komponen itu. DI program utama inilah yang bisa dibilang letak kecerdasan buatannya berada, program utama disisipi oleh algoritma – algoritma optimasi untuk mengambil keputusan baik keputusan untuk menentukan rute mana yang akan diambil, berapa kecepatan mobil, kapan harus menggunakan rem, wiper, klakson (bisa jadi) dan sebagainya. Keseluruhan mobil dengan AI ini bertindak sebagai agent, kamera video, lidar, position estimator, dan distance sensor ditambah GPS berfungsi sebagai sensors-nya, sedangkan wiper, klakson, ban, rem, gas dan lainnya berfungsi sebagai actuators. Sensors bertugas untuk menerima parameter – parameter pada environment, kemudian program utama akan mengambil keputusan berdasarkan parameter yang diterima sensor dari environment dan actuators akan bertindak sesuai dengan keputusan yang dibuat program utama.

Berdasarkan pemberitaan dari internet yang saya dapat, hasil pengujian mobil ini bisa dihitung cukup akurat dengan tingkat kesalahan yang meyebabkan kecelakaan lalu lintas terbilang kecil. Namun, pengujiannya masih berlangsung sampai sekarang mungkin untuk meningkatkan lagi akurasinya dan menguji presisinya agar kendaraan ini lebih aman untuk dikendarai. Di masa yang akan datang penggunaan mobil dengan teknologi ini secara massal tidak mustahil lagi, mengingat beredar isu mengenai sudah ada beberapa perusahaan salah satunya UBER (perusahaan transportasi lokal) yang mengikat kontrak untuk membeli software milik Google ini dan menerapkannya pada mobil di industri mereka. Kita tunggu saja kehadirannya di Indonesia, beberapa puluh tahun lagi mungkin..? –__-

 

Referensi :